Kolut, BuletinNews.com – Kampung Kuliner, yang awalnya dirancang sebagai pusat kuliner dan ekonomi kreatif di Kolaka Utara, kini berubah menjadi lokasi yang tidak terawat dan rawan aktivitas ilegal. Dugaan penyalahgunaan narkoba dan praktik prostitusi mencuat setelah warga menemukan barang bukti berupa alat hisap sabu (bong) serta bungkusan alat kontrasepsi berserakan di area tersebut.
Temuan ini langsung viral di media sosial, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Menanggapi hal ini, Bupati Kolaka Utara, Drs. Nurrahman Umar, MH, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera bertindak.
“Ya, pasti kita tindak lanjuti dengan cepat. Ini segera kita koordinasikan dengan pihak terkait, termasuk Polres Kolaka Utara, untuk menindaklanjuti temuan ini,” ujarnya pada Senin (10/3).
Selain langkah penindakan, pemerintah juga berencana mengevaluasi kembali fungsi Kampung Kuliner agar tidak lagi menjadi tempat bagi aktivitas ilegal. “Tentu kita harus mencari pola dan fitur yang tepat agar tempat ini bisa kembali berfungsi sebagaimana mestinya,” tambah Bupati.
Sementara itu, Plt. Kasat Pol PP Kolaka Utara, Ihwan, menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli rutin guna mencegah kejadian serupa.
“Kami dari Satpol PP tidak akan membiarkan tempat ini disalahgunakan untuk penyalahgunaan narkoba maupun kegiatan negatif lainnya. Kampung Kuliner memang berada di lokasi yang kurang strategis dan cenderung sepi, sehingga rawan dijadikan tempat maksiat,” katanya.
Sebagai langkah konkret, Tim Reaksi Cepat (TRC) akan dioptimalkan dan frekuensi patroli malam ditingkatkan. “Kami menunggu arahan pimpinan, tetapi sambil itu, patroli malam akan kami tingkatkan dari satu kali menjadi dua atau tiga kali dalam sehari, agar pengawasan lebih maksimal dan hal-hal seperti ini bisa dicegah lebih dini,” jelas Ihwan.
(Pemda Kolut)
Komentar