Banjir Bandang Terjang Bima, Dua Warga Meninggal, Enam Hilang

Bima, BuletinNews.com – Banjir bandang melanda Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (2/2) pukul 18.10 WITA. Akibat kejadian ini, dua warga dilaporkan meninggal dunia, sementara enam lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kondisi terkini pada Senin (3/2) pukul 12.00 WIB menunjukkan bahwa air telah surut. Fokus utama tim gabungan saat ini adalah pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang. Upaya pencarian terus dilakukan, terutama di sepanjang pesisir pantai yang diduga menjadi lokasi hanyutnya korban.

Banjir bandang ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di hulu Pegunungan Pulau Sangeang. Derasnya arus membawa material kayu dan batu yang menghantam permukiman warga di lereng pegunungan. Berdasarkan kaji cepat Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bima, tujuh rumah panggung milik warga hanyut tersapu banjir.

Sebanyak 99 warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan masjid terdekat akibat bencana ini. Kerugian materiil yang tercatat sementara meliputi tiga jembatan yang putus, yakni Jembatan Tololai di Desa Mawu, Jembatan Ujung Kalate di Desa Nipa, dan Jembatan Talapiti di Desa Talapiti. Selain itu, satu ruas jalan di Desa Nanga Wera hampir putus, serta sekitar 40 hektare areal pertanian terdampak parah, dengan tanaman padi warga terbawa arus dan sawah tertutup sedimen.

Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Sosial dan Puskesmas Wera telah menyalurkan bantuan makanan siap saji serta layanan kesehatan bagi para korban. Sementara itu, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tagana, Basarnas, TNI, Polri, Satpol PP, PMI, relawan, dan masyarakat terus melakukan pencarian korban, pembersihan lingkungan terdampak, serta perbaikan jaringan listrik yang sempat padam akibat banjir.

Komentar