Jakarta, BuletinNews.com – Memasuki pekan pertama Februari 2025, bencana hidrometeorologi basah masih melanda berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), angin kencang, banjir, dan banjir bandang terjadi di beberapa wilayah, menyebabkan kerusakan rumah, fasilitas umum, hingga menelan korban jiwa.
Di Jawa Barat, angin kencang menyebabkan kerusakan pada 18 rumah di Kabupaten Karawang, dengan rincian 2 rumah rusak berat, 6 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan. BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan asesmen dan memastikan kondisi berangsur kondusif sejak Senin (3/2).
Sementara itu, banjir melanda Desa Pantai, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi sejak Minggu (2/2) akibat hujan dengan intensitas tinggi. Sebanyak 1.259 rumah terendam, berdampak pada 5.036 jiwa. Hingga Selasa (4/2), banjir belum surut. BPBD Kabupaten Bekasi bersama pihak desa terus melakukan kaji cepat dan mengimbau warga agar tetap siaga jika diperlukan evakuasi mandiri.
Banjir besar juga terjadi di Kabupaten Kupang, NTT, melanda enam kecamatan sejak Jumat (31/1). Kecamatan terdampak meliputi Kupang Tengah, Kupang Timur, Sulamu, Amfoang Utara, Amfoang Barat Laut, dan Fatuleu Barat.
Seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus, sementara dua orang mengalami luka-luka. Sebanyak 60 orang harus mengungsi, dengan total 860 jiwa terdampak. Banjir merendam 275 rumah, menyebabkan 23 unit rusak berat, serta merusak lima jembatan, dua fasilitas pendidikan, dan satu pasar.
Meskipun banjir mulai surut, BPBD Kabupaten Kupang tetap bersiaga di lokasi. Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Maret 2025.
Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, banjir yang terjadi sejak Kamis (30/1) masih menggenangi pemukiman dan akses jalan dengan ketinggian air antara 5 hingga 40 cm. Banjir yang dipicu hujan deras dan angin kencang ini juga menelan korban jiwa, di mana seorang warga meninggal akibat tertimpa pohon tumbang.
Sebanyak 10 kecamatan terdampak, di antaranya Singorojo, Brangsong, Kaliwungu Selatan, Weleri, Patebon, Kendal, Kaliwungu, Ringinarum, Kangkung, dan Rowosari. Tercatat 4.734 rumah terendam dan 41 fasilitas umum terdampak. BPBD Kabupaten Kendal masih melakukan penyedotan air di beberapa lokasi, termasuk di RSS Kelurahan Langenharjo dan Kelurahan Ngilir.
Cuaca ekstrem juga berdampak pada para nelayan di wilayah pesisir yang sementara waktu tidak dapat melaut.
BNPB mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah dan BPBD setempat terus melakukan langkah-langkah penanganan darurat, termasuk evakuasi, kaji cepat, serta pembersihan lokasi terdampak bencana.
Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan segera melapor ke pihak berwenang jika terjadi kondisi darurat.
Komentar