Koltim, BuletinNews.com – Sejak gempa berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang Kolaka Timur pada 24 Januari 2025, wilayah tersebut terus mengalami rangkaian gempa susulan. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa hingga 4 Februari 2025 pukul 09.00 WITA, tercatat 311 kali gempa susulan dengan magnitudo terkecil 1,2 dan terbesar 5,1.
Menurut grafik frekuensi harian yang dirilis Stasiun Geofisika Kendari, puncak aktivitas gempa terjadi pada hari keenam setelah gempa utama, dengan 98 kejadian dalam satu hari. Seiring waktu, frekuensi gempa menunjukkan penurunan, meskipun masih terus terjadi hingga hari ke-12.
BMKG menegaskan bahwa rangkaian gempa ini merupakan aktivitas gempa beruntun yang masih dalam pemantauan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. BMKG juga menyarankan warga untuk menghindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa serta memastikan tempat tinggal mereka cukup tahan terhadap getaran.
Sebaran episentrum gempa yang ditampilkan dalam peta menunjukkan bahwa titik-titik gempa berpusat di sekitar wilayah Kolaka Timur. BMKG terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk mendapatkan informasi resmi melalui kanal komunikasi resmi BMKG seperti situs web, media sosial, atau aplikasi mobile BMKG.
Dengan masih adanya aktivitas gempa susulan, masyarakat di Kolaka Timur diharapkan tetap waspada.(Stasiun Geofisika Kendari)
Komentar