Jakarta, BuletinNews.com – Bencana tanah longsor yang melanda Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/01/2025) mengakibatkan duka mendalam. Sebanyak 22 orang dilaporkan meninggal dunia, 13 mengalami luka-luka, dan 4 lainnya masih dinyatakan hilang. Hujan dengan intensitas tinggi serta kondisi tanah yang labil menjadi pemicu utama longsor yang melanda 11 kecamatan di wilayah tersebut.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan santunan bagi para korban bencana. “Para ahli waris korban meninggal dunia akan menerima santunan sebesar Rp15 juta, sementara korban dengan luka berat akan mendapatkan santunan maksimal Rp5 juta,” ujar Gus Ipul di Jakarta, Jumat (24/01/2025).
Selain santunan, Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak. Hingga saat ini, bantuan yang telah didistribusikan mencakup 300 paket Family Kit, 580 paket makanan siap saji, 694 paket makanan anak, 900 paket lauk pauk siap saji, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya, seperti tenda, kasur, dan pakaian.
Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) turut diterjunkan ke lokasi untuk membantu pencarian empat korban yang masih hilang. Sebelumnya, Tagana mendirikan dapur umum di halaman SD 02 Yosorejo, Kecamatan Petung Priono. Dapur ini memproduksi hingga 4.500 bungkus makanan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di titik pengungsian mandiri.
Berdasarkan data terkini, berikut adalah nama-nama korban meninggal dunia: Revalina, Suyati, Kiki Pramudita, Sutar, Riyanto, Ayat, Sumeri, Doni, Supari, Winarko, Sularso, Inawati, Afkar, Rohim, Khusnul Khotimah, Rahmono, Joni Yulianto, Aisyah, Ta’ari, Abyan, Ta’adi, dan Diatno.
Korban luka-luka meliputi Luwung Purwanto, Musrofin, Santi, Khusniah, Watmi, Rohman, Nasirin, Fendi Wasis, Didik Setiawan, Tarsono, Kusnandar, Ribut, dan Ahmad Khaerun. Sementara itu, dua orang yang berhasil selamat adalah Andre Fikar Almardhafi dan Sarya.
Untuk korban hilang, yaitu M. Teguh Imanto, Aurel, Tegar Hapriyanto, dan M. Nasrullah Amin, upaya pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan dengan melibatkan 40 personel Tagana.
Gus Ipul menegaskan bahwa Kemensos akan terus mendampingi masyarakat terdampak, tidak hanya dengan bantuan logistik, tetapi juga melalui perhatian langsung. “Kami ingin memastikan pemerintah hadir di tengah masyarakat yang sedang berduka. Ini adalah wujud kepedulian dan tanggung jawab kami terhadap rakyat,” imbuhnya.
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap risiko bencana alam, terutama di wilayah rawan longsor. Pemerintah bersama masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk meminimalkan dampak bencana serupa di masa mendatang.
Komentar